Jumat, 22 Mei 2015

Manfaat Memiliki Sistem Akuaponik


Akuaponik adalah suatu sistem perkebunan/pertanian yang mengadopsi sistem alamiah pada lingkungan sekitar. Akuaponik hanya memanfaatkan limbah ikan yang semula tidak berguna dan beracun menjadi nutrisi yang kompleks bagi pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu akuaponik disebut sebagai suatu sistem yang alami dan ramah lingkungan. Sistem akuaponik sangat mudah dan murah diterapkan pada lingkungan sekitar seperti : pada halaman rumah yang sempit maupun luas untuk tujuan komersial. Bahkan sistem akuaponik memungkinkan semua kalangan dapat menerapkannya dengan mudah, baik yang memiliki keahlian dalam bidang perkebunan/pertanian dan yang belum/tidak memilikinya. Penerapan sistem perkebunan/pertanian akuaponik memiliki kemudahan-kemudahan didalam pengelolaannya dan keuntungan-keuntungan sebagai berikut :

Kamis, 07 Mei 2015

Bagaimana Akuaponik Bekerja?

Komponen penting dalam sistem akuaponik adalah : ikan, bakteri pengurai yang disebut bakteri heterotrofik dan tumbuhan. Sumber makanan ikan adalah pakan ikan buatan dan plankton yang tumbuh dalam sistem baik zooplankton maupun phytoplankton. Makanan ikan akan dimetabolisme oleh tubuh ikan itu sendiri. Proses metabolisme makanan ikan akan berdampak pada pertumbuhan ikan.


Dari proses metabolisme makanan ikan akan dihasilkan sampah organik berupa feses dan urine. Feses dan urine pada mulanya berbentuk Amonia (NH4+) yang dapat meracuni ikan itu sendiri. Kemudian sampah organik yang berbentuk Amonia tersebut akan dimanfaatkan oleh bakteri pengurai yang hidup pada dinding-dinding kultur, media tanam, media filter dan lain-lain sebagai makanannya. Hasil akhir dari proses penguraian oleh bakteri heterotrofik adalah Nitrat (NO3+). Nitrat yang umumnya disebut sebagai unsur hara makro akan dimanfaatkan oleh tanaman bagi pertumbuhannya. Tanaman akan menyumbangkan Oksigen (O2) dan Air (H2O) yang tersaring bersih untuk organisme yang hidup pada tangki kultur, baik ikan maupun bakteri pengurai. Proses tersebut akan berjalan secara terus-menerus dalam sistem.
 


Sistem akuaponik adalah metode yang sangat efisien untuk menumbuhkan tanaman, menggunakan minimal air, ruang dan memanfaatkan limbah ikan pada tangki kultur. Efisiensi berkurang sampai dengan 70% dibandingkan dengan metode pertanian konvensional.
Sistem akuaponik dapat menyumbangkan makanan bagi manusia, berupa protein yang bersumber dari budidaya ikan dan vitamin yang bersumber dari budidaya tanaman. Baik tanaman maupun ikan dalam sistem akuaponik bersifat organik, karena unsur hara yang diperlukan hanya diambil dari limbah kultur, tidak memerlukan penggunaan pupuk kimia maupun hormon dan antibiotik. Prinsip dalam sistem akuaponik sama persis dengan proses alami pada lingkungan alamiah. Sistem seperti ini biasa disebut dengan sistem yang ramah lingkungan. Tidak merusak sumber-sumber alam, tanah maupun air yang digunakan untuk keperluan kultur ikan dan tumbuhan.
posting o
posting n

Akuarium Akuaponik



Gambar terlampir adalah akuarium akuaponik. Dapat dipajang sebagai hiasan di dalam ruangan tempat tinggal/rumah (indoor aquaponics). Akuarium berbentuk kotak/bulat. Bak tanam sayuran berbentuk lingkaran mengelilingi akuarium. Dan Kap Lampu berbentuk bulat. Apabila ditempatkan di dalam ruangan tempat tinggal, seperti ruang tamu, ruang keluarga dan lain-lain maka dibutuhkan cahaya buatan (artificial lights) karena di dalam ruangan dalam rumah minim cahaya.
Pencahayaan artifisial yang dibutuhkan harus memiliki spesifikasi minimal 6500 derajat Kelvin, 80 CRI (Color Rendering Index atau Indeks Temperatur Warna), terdapat di toko-toko lampu/peralatan elektronik. Banyaknya lampu tergantung pada besarnya bak tanam sayuran. Semakin luas bak tanam, berarti semakin banyak pula tumbuhan yang ditanam, maka semakin banyak pula lampu yang dibutuhkan. Sebagai contoh, untuk media tanam tumbuhan seluas satu meter persegi dapat memakai lampu metal halide 150w, 6500-10000 derajat kelvin. Lampu metal halide memiliki intensitas cahaya hampir sama dengan sinar matahari. Lampu metal halide diletakkan diatas bak tanam dengan ketinggian kurang lebih 50 cm dari permukaan bak tanam. Biasanya akuaponik akuarium seperti dalam gambar dibuat hanya sekedar untuk hobby, hiasan di dalam rumah dan penelitian laboratorium mengenai sistem terpadu akuakultur dan hidroponik, karena membutuhkan cahaya buatan/lampu yang menghabiskan biaya relatif besar. 

Manfaat Memiliki Sistem Akuaponik

 Manfaat Memiliki Sistem Akuaponik Di Halaman Rumah


Menyiapkan sistem akuaponik di rumah Anda memiliki sejumlah manfaat yang meliputi :

1. Menghemat Ruang
Sistem akuaponik memungkinkan Anda untuk menempatkan tumbuhan saling berdekatan satu sama lain daripada sistem konvensional, karena akar tanaman selalu terendam dalam air yang kaya nutrisi, sehingga kerapatan jarak tanam bisa dibuat lebih tinggi. Sehingga Anda memiliki lebih banyak ruang dibandingkan dengan metode berkebun lainnya pada halaman rumah.

2) Tidak Memerlukan Penyiangan
Manfaat lain dari akuaponik di rumah adalah tidak perlu melakukan penyiangan apapun. Sistem akuaponik tidak menyebabkan pertumbuhan gulma, karena tumbuhan tidak ditanam pada media tanah. Sehingga Anda mendapatkan lebih banyak kenikmatan dan kebebasan berkebun di rumah, terutama sayuran.

3) Tidak Ada Hama Tanah
Sistem akuaponik tidak menyebabkan konsentrasi hama yang tinggi pada media tanam karena tidak ditanam dengan media tanah. Hama tanah akan menghancurkan tanaman. Satu-satunya cara untuk menghilangkan hama tanah adalah dengan menggunakan pestisida.
Oleh karena itu, sistem akuaponik menawarkan cara memproduksi tanaman tanpa takut akan serangan hama tanah.

4) Tidak memerlukan penggantian air secara rutin
Sistem akuaponik secara terus-menerus mendaur ulang air melalui sirkulasi. Hingga Anda tidak memerlukan penggantian air pada tanaman Anda. Suatu keuntungan yang besar, karena banyak tanaman mengalami kegagalan yang disebabkan oleh minimnya penyiraman secara rutin.

5) Menawarkan Sumber Pendapatan
Bila Anda menggunakan sistem akuaponik di rumah, Anda dapat meningkatkan produksi pangan secara signifikan, karena Anda dapat menanam lebih banyak sayuran menggunakan sedikit ruang. Hingga Anda dapat menjual kelebihan produksi sayuran dan ikan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

6) Pertumbuhan tanaman lebih cepat
Asupan nutrisi secara terus-menerus selama 24 jam menyebabkan pertumbuhan tanaman lebih cepat. Sayuran selada membutuhkan masa 2 bulan untuk panen ketika ditanam secara konvensional dengan menggunakan media tanah. Dalam sistem akuaponik hanya memerlukan waktu satu sampai satu setengah bulan masa panen.

7) Penggunaan Energi Yang Lebih Sedikit
Sistem akuaponik sangat efisien dalam penggunaan energi. Karena tidak ada penyiangan, pengendalian hama dan langkah-langkah lainnya. Efisiensi energi sekitar 70 persen dibandingkan dengan berkebun secara tradisional.

8) Tidak Menguras Tenaga
Tidak seperti berkebun secara tradisional, Anda tidak perlu membungkuk hingga menimbulkan ketegangan otot pada tubuh, karena tempat media tanam dapat dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah. Dan Anda hanya perlu menanam sekali, kemudian menunggu panen tanpa harus melakukan tugas yang menguras tenaga, seperti penyiangan dan pengendalian hama yang juga dapat menyebabkan ketegangan pada otot tubuh.

9) Sumber Pangan Yang Sehat
Ini mungkin adalah alasan paling penting mengapa kita perlu meningkatkan produksi pangan sendiri. Makanan dan sayuran yang ditemukan pada pasar-pasar tradisional mengandung begitu banyak bahan kimia yang berbeda dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Tanaman yang diproduksi pada sistem akuaponik bersifat organik, karena nutrisi yang diperlukan oleh tanaman berasal dari limbah air pada kolam kultur ikan.

10) Berkelanjutan
Anda dapat mempertahankan tingkat tertentu reproduksi tumbuhan tanpa menghabiskan sumber daya alam dan menghalangi keseimbangan ekologi karena akuaponik didasarkan pada proses alami simbiosis mutualisme antara hewan air dan tanaman.

Kesimpulan
Sistem akuaponik memiliki banyak manfaat. Sistem akuaponik membuat berkebun lebih produktif dan ekonomis. Setiap orang yang tertarik dengan efisiensi biaya dan berkebun secara sehat di rumah sangat perlu mempertimbangkan memiliki sistem akuaponik di rumah.

Siklus Nitrogen



Ada tiga (3) komponen penting dalam sistem akuaponik yang saling membutuhkan/bergantung satu sama lain atau dikenal dengan istilah simbiosis mutualisme. Ketiganya adalah : ikan, bakteri heterotrofik dan tumbuhan. Ikan dalam tangki kultur mengeluarkan feses/kotoran dan urine. Feses dan urine pada mulanya berbentuk Amonia (NH4+). Dalam konsentrasi tinggi amonia dapat menyebabkan kematian pada ikan. Amonia dalam konsentrasi rendah hanya dapat dicapai dengan penggantian air secara rutin pada tangki kultur dan melalui proses penguraian oleh bakteri heterotrofik.
Didalam sistem ekologi buatan maupun lingkungan alamiah bakteri heterotrofik akan berkembang secara alami. Bakteri tersebut berperan sebagai pengurai atau dekomposer materi organik yang terbuang atau membusuk.


Akuaponik termasuk sistem buatan yang meniru/mengadopsi sistem ekologi pada lingkungan alamiah seperti yang terlihat pada danau, sungai, laut, rawa-rawa dan lain-lain. Semua organisme yang hidup didalam sistem alamiah saling bergantung antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh, tumbuhan yang hidup dipinggir danau maupun didalamnya mendapatkan nutrisi alami yang berasal dari kotoran/materi organik yang dihasilkan oleh berbagai macam organisme yang hidup pada sistem alami tersebut. Ikan, udang dan lain-lain secara berkala akan mengeluarkan feses dan urine. Feses dan urine berbentuk amonia (NH4+). Amonia merupakan makanan bagi bakteri heterotropik yang hidup pada sistem. Ada dua bakteri pengurai yang penting dalam sistem tersebut, yaitu bakteri aerob dan anaerob. Bakteri aerob mengambil amonia sebagai makanannya, dan dari proses metabolisme makanan akan dihasilkan Nitrit (NO2+). Kemudian Nitrit akan akan dimanfaatkan oleh bakteri anaerob sebagai makanannya pula, dan dari proses metabolisme makanannya akan dihasilkan Nitrat (NO3+). Proses tersebut yang biasanya dikenal dengan proses penguraian atau proses dekomposisi oleh bakteri heterotrofik.



Hasil akhir dari proses penguraian oleh bakteri heterotropik berupa Nitrat (NO3+) akan dimanfaatkan oleh tumbuh-tumbuhan sebagai nutrisi bagi perkembangannya. Dan proses berikutnya adalah tumbuhan menyumbangkan Oksigen (O2) dan air tersaring bersih yang dapat menyebabkan semua organisme air dapat berkembang dengan baik dan sehat. Dalam sistem seperti ini tumbuh-tumbuhan berfungsi sebagai filter vegetasi. Proses secara keseluruhan dalam sistem tersebut disebut dengan siklus nitrogen. Gambar yang terlampir adalah contoh/skema siklus nitrogen pada sistem akuaponik.
Semoga bermanfaat, salam sejahtera...

Sistem Kerja Akuaponik

Komponen penting dalam sistem akuaponik adalah : ikan, bakteri pengurai yang disebut bakteri heterotrofik dan tumbuhan. Sumber makanan ikan adalah pakan ikan buatan dan plankton yang tumbuh dalam sistem baik zooplankton maupun phytoplankton. Makanan ikan akan dimetabolisme oleh tubuh ikan itu sendiri. Proses metabolisme makanan ikan akan berdampak pada pertumbuhan ikan. Dari proses metabolisme makanan ikan akan dihasilkan sampah organik berupa feses dan urine. Feses dan urine pada mulanya berbentuk Amonia (NH4+) yang dapat meracuni ikan itu sendiri. Kemudian sampah organik yang berbentuk Amonia tersebut akan dimanfaatkan oleh bakteri pengurai yang hidup pada dinding-dinding kultur, media tanam, media filter dan lain-lain sebagai makanannya. Hasil akhir dari proses penguraian oleh bakteri heterotrofik adalah Nitrat (NO3+). Nitrat yang umumnya disebut sebagai unsur hara makro akan dimanfaatkan oleh tanaman bagi pertumbuhannya. Tanaman akan menyumbangkan Oksigen (O2) dan Air (H2O) yang tersaring bersih untuk organisme yang hidup pada tangki kultur, baik ikan maupun bakteri pengurai. Proses tersebut akan berjalan secara terus-menerus dalam sistem.



Sistem akuaponik dapat menyumbangkan makanan bagi manusia, berupa protein yang bersumber dari budidaya ikan dan vitamin yang bersumber dari budidaya tanaman. Baik tanaman maupun ikan dalam sistem akuaponik bersifat organik, karena unsur hara yang diperlukan hanya diambil dari limbah kultur, tidak memerlukan penggunaan pupuk kimia maupun hormon dan antibiotik. Prinsip dalam sistem akuaponik sama persis dengan proses alami pada lingkungan alamiah. Sistem seperti ini biasa disebut dengan sistem yang ramah lingkungan. Tidak merusak sumber-sumber alam, tanah maupun air yang digunakan untuk keperluan kultur ikan dan tumbuhan.

Sistem Rakit Apung Komersial

posting  e

Sistem Pasang Surut Komersial

posting d

Sistem Paralon Komersial

posting c

Desain Sistem Akuaponik Dalam Taman


Sistem akuaponik yang diletakkan dalam taman sebagai pelengkap landscaping (pertamanan) memiliki nilai estetis sama halnya dengan tanaman hias, namun juga bermanfaat sebagai penyedia sumber pangan/nutrisi bagi keluarga, yaitu sebagai sumber protein dan vitamin.
Berikut adalah gambar desain sistem akuaponik (home aquaponics) yang diletakkan di dalam taman dan digabung dengan berbagai tanaman hias sebagai pelengkap landscaping/pertamanan :



Sabtu, 02 Mei 2015

Akuaponik


MEMBUAT SISTEM AKUAPONIK SEDERHANA

Membuat akuaponik sederhana bisa memanfaatkan barang-barang bekas yang mungkin sudah tersedia di rumah kita seperti tong plastik, ember, akuarium bekas dan lain-lain. Barang-barang bekas tersebut dapat difungsikan/dipakai sebagai tangki ikan maupun dipakai sebagai bak tanam.


Bahan lainnya yang diperlukan adalah :

Pipa paralon (PVC) 3” sebanyak yang diperlukan sebagai tempat media tanam beserta sambungan pipa shock L dan end cap pipa paralon. Banyaknya pipa tempat media tanam sama dengan luas media tanam dan berhubungan dengan banyaknya tanaman yang dibudidayakan, harus disesuaikan dengan jumlah ikan yang dibudidayakan. Karena unsur hara yang dibutuhkan tanaman tergantung pada pakan ikan yang diberikan. Semakin banyak tanaman yang dibudidayakan memerlukan unsur hara yang banyak pula, dalam artian pakan ikan harus lebih banyak diberikan. Untuk lebih jelasnya mengenai berapa pakan ikan yang harus diberikan berhubungan dengan luas lahan tanam, silahkan klik disini.
Pipa paralon 5/8” atau ½” untuk saluran air dari tangki ikan ke media tanam (growbed) beserta sambungan pipa shock L dan selang air 5/8”.

Kayu, bambu, besi dan lain-lain untuk rangka atau rak tanam. Bisa menggunakan kayu jati, meranti, jati belanda dan lain-lain.

Pompa submersible akuarium untuk sirkulasi air dari tangki ikan ke media tanam. Pompa air yang digunakan minimal memiliki kapasitas sebesar debit air akuarium. Misalnya debit air dalam akuarium sebanyak 500 liter, maka kapasitas pompa minimal yang harus dipakai adalah 500 liter/jam. Pompa submersible dapat dibeli di toko-toko akuarium.

Batu kerikil sungai sebagai media tanam. Batu kerikil yang mengandung kalsium karbonat tidak disarankan digunakan dalam sistem akuaponik, karena dapat mempengaruhi pH air.

Media filter seperti kerikil, pecahan keramik, bio ball atau kapas penyaring dan lain-lain apabila menggunakan filter luar. Filter berfungsi sebagai penyaring air dan tempat tinggal bakteri pengurai. Sebenarnya tanaman beserta media tanamnya juga berfungsi sebagai filter, maka filter luar tidak harus ada.

Gelas plastik 150 atau 200 ml. Gelas plastik digunakan sebagai tempat media tanam (batu kerikil). Dapat dibeli di toko-toko plastik atau memanfaatkan gelas bekas minuman air mineral.

Prosedur pembuatan akuaponik sederhana adalah sebagai berikut :

Siapkan tangki kultur ikan dari barang-barang bekas yang telah disebutkan, atau bila tidak ada dapat membeli bahan-bahan yang baru untuk tangki kultur di toko-toko yang berkaitan. Barang-barang yang dapat dipakai untuk tangki kultur ikan seperti pada gambar berikut :


Bila menggunakan tong/drum plastik bekas, potonglah menjadi 2 bagian seperti terlihat pada gambar. Dan apabila tertarik menggunakan akuarium kaca, buatlah akuarium kaca seluas yang diperlukan. Potongan-potongan kaca dapat direkatkan dengan lem kaca atau silicon rubber. Atau bisa membeli akuarium di toko-toko akuarium. Untuk filter (bila menggunakan filter luar) dapat dibuat dari akuarium, tong plastik bekas maupun ember bekas. Luas filter yang disarankan adalah minimal 10% dari tangki pemeliharaan ikan.

Buatlah rangka kayu seperti terlihat pada gambar. Besarnya disesuaikan dengan besar tangki ikan yang telah dibuat agar terlihat proporsional.


Siapkan pipa paralon 3” untuk tempat media tanam dan aliran air bernutrisi dari tangki ikan. Pipa paralon diberi lubang untuk meletakkan gelas plastik berisi batu kerikil sebagai media tanam. Lubang pipa paralon dibuat sebesar diameter permukaan gelas plastik. Jarak antara lubang satu dengan yang lainnya minimal 16 cm (lihat gambar). Jumlah pipa paralon sebagai tempat media tanam sama artinya dengan luas lahan tanam, dimana luas lahan tanam harus disesuaikan dengan jumlah pakan ikan yang diberikan. Untuk luas lahan tanam sebesar 1 m2 membutuhkan pakan ikan 50-60 gr pakan ikan per hari. Klik disini untuk melihat luas lahan yang diperlukan sehubungan dengan pakan ikan yang diberikan. Gambar pipa paralon sebagai berikut :

 

Siapkan gelas plastik, lubangilah seperti terlihat pada gambar. Setelah selesai diberi lubang, masukkan kerikil sungai sebanyak ¾ gelas.


Buatlah saluran air dari pompa ke dalam media tanam dengan pipa paralon 5/8”. Panjang disesuaikan dengan jarak akuarium tempat pompa diletakkan ke media tanam.
Isilah tangki filter dengan media filter yang telah disiapkan, bila menggunakan filter luar.
Setelah selesai menyiapkan bahan-bahan tersebut, susunlah seperti terlihat pada gambar berikut :



Cara menjalankan sistem akuaponik sebagai berikut :

Isi tangki ikan dengan air sebanyak ¾ bagian, alirkan secara terus-menerus 24 jam selama satu sampai dua minggu. Gunanya adalah agar terbentuk siklus nitrogen dimana bakteri pengurai (heterotrofik) akan terbentuk secara alamiah. Sehingga apabila ikan siap dimasukkan ke dalam tangki pemeliharaan, maka feses dan urine yang dihasilkan ikan dapat langsung terurai. Penjelasan mengenai siklus nitrogen klik disini.
Pada waktu pertama kali sistem akuaponik dijalankan, sebaiknya lakukan pembibitan tanaman/sayuran agar apabila setelah selesai terbentuk siklus nitrogen yang sempurna, bibit sayur telah siap ditanam ke dalam sistem akuaponik bersamaan dengan dimasukkannya ikan pada tangki kultur. Berilah ikan dengan pakan setiap hari seperti yang dianjurkan.
Demikianlah penjelasan tentang pembuatan sistem akuaponik sederhana. 
Semoga bermanfaat. Salam sejahtera..

Home Aquaponics PVC

Home Aquaponics (Skala Rumah Tangga) Dengan Bak Tanam Pipa Paralon


Spesifikasi :
1. Rangka kayu, finishing politur warna jati
2. Pipa PVC 3" sebanyak 4 buah ukuran 2 meter dengan lubang tanam masing-masing 12 lubang.
3. Atap fiberglass gelombang
4. Tangki ikan terbuat dari kaca 2 buah. Ukuran 100 x 33 x 35 dan 100 x 40 x 35. Untuk ukuran benih ikan 5-7 cm sebanyak 60 ekor.
5. Filter biologi bawah
6. Submersible pump 1 buah kapasitas 1200 liter/jam 30 watt

Harga Hubungi : 085 707 981 912



Berikut adalah gambar desain akuaponik skala rumah tangga dengan sistem tanam vertikal :



Ukuran : 150 x 70 x 170 cm
Rangka : Kayu ukuran 4x6 dengan finishing cat politur
Atap : Fiberglass bening
Penyangga atap terbuat dari besi
Ukuran Tangki Ikan : 60 x 50 x 40 cm (2 buah) dengan kapasitas ikan per tangki maksimal 30 ekor ukuran 5-7 cm.
Pipa PVC 3" sebagai bak tanam vertikal, tingi 90 cm sebanyak 4 buah
Media Tanam : Batu kali (kerikil) ukuran 0,7 cm
Pompa Air : satu buah kapasitas 1200 liter/jam 40 watt
 
Harga Hubungi : 085 707 981 912

Gambar berikut adalah skema akuaponik sistem tanam vertikal :

Home Aquaponics Bell Siphon

Home Aquaponics (Skala Rumah Tangga) Sistem Aliran Air Pasang Surut

Sistem akuaponik pasang surut memiliki kemudahan dalam cara menanam tumbuhan. Tumbuhan selalu mendapatkan oksigen pada saat air surut, sehingga akar tidak berisiko membusuk dan pada saat air pasang tumbuhan mendapatkan nutrisi. Berbeda dengan sistem aliran air statis menggunakan pipa paralon. Apabila tidak hati-hati menanam tumbuhan, akar dapat terendam dalam air yang berisiko membusuk. Akuaponik sistem air pasang surut sangat aman bagi pemula.


Gambar berikut bentuk desain yang sama persis dengan pesanan customer terdahulu. Maaf, kami tidak sempat mengambil foto karena customer berasal dari luar kota Malang.


Spesifikasi sebagai berikut :

Ukuran : 150 x 70 x 170 cm
Rangka : Kayu ukuran 4x6 dengan finishing cat politur warna red mahoni
Atap : Fiberglass bening
Penyangga atap terbuat dari besi
Ukuran Tangki Ikan : 60 x 50 x 40 cm (2 buah) dengan kapasitas ikan per tangki maksimal 30 ekor ukuran 5-7 cm.
Bell Siphon berada di tengah media tanam dengan ukuran pipa pasang surut 2 inchi. Jarak/selang waktu pasang surut 5 menit.
Media Tanam : Batu kali (kerikil) ukuran 0,7 cm
Pompa Air : satu buah kapasitas 1200 liter/jam 40 watt

Berikut adalah contoh home aquaponics bell siphon (pasang surut) pesanan kustomer. Spesifikasi adalah sebagai berikut :

Rangka : Kayu jati belanda, finishing cat transparan/melamine dengan menonjolkan warna kayu alami dan serat kayu.
Ukuran Rangka : 170 x 65 x 70 cm
Ukuran Bak Tanam : 150 x 50 x 20 cm
 Atap : Fiberglass bening dengan penyangga atap terbuat dari besi (sama persis dengan gambar desain terlampir diatas).
Ukuran Tangki Ikan : 150 x 40 x 35 cm dengan kapasitas ikan maksimal 60 ekor ukuran 5-7 cm.
Bell Siphon berada di tengah media tanam dengan ukuran pipa pasang 1" dan pipa surut 2". Jarak/selang waktu pasang surut 5 menit.
Media Tanam : Batu kali (kerikil) ukuran 0,7 cm
Pompa Air : Satu buah kapasitas 1200 liter/jam 30 watt

Harga dapat menghubungi : 085 708 323 675
Email : hermansahari@yahoo.com

Berikut skema akuaponik pasang surut, menggunakan alat yang disebut bell siphon.


Sistem Rakit Apung

Akuaponik Portabel Sistem Rakit Apung (Rafting System)


Untuk sistem rakit apung, pipa paralon dalam akuaponik portabel diatas diganti dengan bak tanam berisi air nutrisi berbentuk persegi dimana pada permukaannya terdapat stereofoam sebagai rak tanam. Ukuran rak tanam 200x60x20 cm.


GreenVillage Aquaponics
 

Copyright © 2009 by akuaponik, aquaponik, hidroponik, akuakultur, ikan, sayuran, pertanian, perkebunan