Jumat, 01 Mei 2015

Metode Tanam Akuaponik

Berbagai Metode Tanam Dalam Akuaponik

Sebelum membahas metode tanam dalam akuaponik, alangkah baiknya kita memahami dahulu tentang pengertian hidroponik, karena kultur tanaman dalam akuaponik adalah sistem tanam secara hidroponik.
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Nutrisi yang diberikan berupa larutan nutrisi hidroponik pada umumnya. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.

 
Teknik penanaman hidroponik diantaranya adalah :
1. Sistem Wick (Sumbu), dimana tanaman diletakkan dalam suatu wadah pot, botol dan lain-lain yang berisi media tanam seperti batu kerikil, arang sekam, sabut kelapa, perlit dan lain-lain. Ruang pot dibagi dua, pada sisi atas berisi media tanam dan sisi bawah berisi larutan nutrisi sebanyak 3/4 nya. Media tanam terhubung dengan sumbu (sumbu kompor, kain flanel dan lain-lain yang memiliki kemampuan menyerap cairan seperti sumbu) pada larutan nutrisi di sisi bawah. Nutrisi terserap oleh sumbu hingga sampai pada akar tanaman.


2. Nutrient Film Technic (NFT), dimana larutan nutrisi dialirkan melalui media pembawa nutrisi seperti pipa paralon beralas rata, bak dan lain-lain secara tipis. Tanaman ditanam pada pot-pot yang berisi media tanam dan diletakkan pada media pembawa nutrisi.

3. Deep Water Culture (DWC), akar tanaman terendam dalam larutan nutrisi pada bak penampungan nutrisi. Pada umumnya rak tanam berupa stereofoam berlubang tempat bak/media tanam.

 
4. Media Beds dengan aliran air konstan dan aliran air pasang surut (Flood & Drain), dimana bak tanam terisi penuh dengan media tanam seperti kerikil sungai, hydroton, kerikil vulkanik, pecahan genting dan lain-lain. Bak tanam berupa wadah berukuran besar seperti ember plastik, ember fiberglass, belahan tong plastik biru, belahan tangki IBC dan lain-lain.


Jika berbagai teknik penanaman/metode tanam hidroponik tersebut diatas digabungkan dengan sistem akuakultur (budidaya ikan/organisme air lainnya), maka menjadi sebuah sistem pertanian terpadu yang disebut akuaponik (akuakultur dan hidroponik)

Di dalam sistem terpadu akuakultur dan hidroponik (akuaponik) tanaman mendapatkan nutrisi dari pakan ikan yang diberikan. Pakan ikan akan dimetabolisme oleh tubuh ikan bagi pertumbuhannya. Sisa metabolisme tersebut berupa feses dan urine (limbah/kotoran ikan) yang dikeluarkan secara berkala. Limbah inilah yang akan dimanfaatkan tanaman setelah melalui proses penguraian oleh bakteri pengurai. Berbeda dengan hidroponik yang berdiri sendiri, dimana unsur hara untuk tanaman berupa larutan nutrisi yang sudah siap digunakan seperti nutrisi khusus untuk hidroponik.
 
Pada umumnya metode tanam dalam sistem akuaponik komersial menggunakan metode Deep Flow Technique (DFT), Deep Water Culture (DWC) dan Nutrient Film Technique (NFT), dimana limbah ikan yang berasal dari tangki kultur (kolam ikan) dialirkan secara terus-menerus ke dalam media tanam dan kembali lagi ke dalam tangki kultur ikan. Aliran nutrisi dapat statis dialirkan melalui pipa-pipa paralon DFT dan NFT, bak/wadah penampungan air limbah atau kanal dan lain-lain.
 
Sedangkan sistem tanam media beds aliran air konstan ataupun aliran pasang surut (Flood & Drain) dengan alat yang disebut Bell Siphon banyak digunakan oleh para penghobi akuaponik rumahan dengan skala kecil.

Comments :

0 comments to “ Metode Tanam Akuaponik ”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 by akuaponik, aquaponik, hidroponik, akuakultur, ikan, sayuran, pertanian, perkebunan