MEMBUAT
SISTEM AKUAPONIK SEDERHANA
Membuat akuaponik sederhana bisa memanfaatkan barang-barang
bekas yang mungkin sudah tersedia di rumah kita seperti tong plastik, ember,
akuarium bekas dan lain-lain. Barang-barang bekas tersebut dapat
difungsikan/dipakai sebagai tangki ikan maupun dipakai sebagai bak tanam.
Bahan lainnya yang diperlukan adalah :
Pipa paralon (PVC) 3” sebanyak yang diperlukan sebagai
tempat media tanam beserta sambungan pipa shock L dan end cap pipa paralon. Banyaknya
pipa tempat media tanam sama dengan luas media tanam dan berhubungan dengan
banyaknya tanaman yang dibudidayakan, harus disesuaikan dengan jumlah ikan yang
dibudidayakan. Karena unsur hara yang dibutuhkan tanaman tergantung pada pakan
ikan yang diberikan. Semakin banyak tanaman yang dibudidayakan memerlukan unsur
hara yang banyak pula, dalam artian pakan ikan harus lebih banyak diberikan. Untuk
lebih jelasnya mengenai berapa pakan ikan yang harus diberikan berhubungan
dengan luas lahan tanam, silahkan klik disini.
Pipa paralon 5/8” atau ½” untuk saluran air dari tangki ikan
ke media tanam (growbed) beserta sambungan pipa shock L dan selang air 5/8”.
Kayu, bambu, besi dan lain-lain untuk rangka atau rak tanam.
Bisa menggunakan kayu jati, meranti, jati belanda dan lain-lain.
Pompa submersible akuarium untuk sirkulasi air dari tangki
ikan ke media tanam. Pompa air yang digunakan minimal memiliki kapasitas
sebesar debit air akuarium. Misalnya debit air dalam akuarium sebanyak 500
liter, maka kapasitas pompa minimal yang harus dipakai adalah 500 liter/jam.
Pompa submersible dapat dibeli di toko-toko akuarium.
Batu kerikil sungai sebagai media tanam. Batu kerikil yang
mengandung kalsium karbonat tidak disarankan digunakan dalam sistem akuaponik,
karena dapat mempengaruhi pH air.
Media filter seperti kerikil, pecahan keramik, bio ball atau
kapas penyaring dan lain-lain apabila menggunakan filter luar. Filter berfungsi
sebagai penyaring air dan tempat tinggal bakteri pengurai. Sebenarnya tanaman
beserta media tanamnya juga berfungsi sebagai filter, maka filter luar tidak
harus ada.
Gelas plastik 150 atau 200 ml. Gelas plastik digunakan
sebagai tempat media tanam (batu kerikil). Dapat dibeli di toko-toko plastik
atau memanfaatkan gelas bekas minuman air mineral.
Prosedur pembuatan
akuaponik sederhana adalah sebagai berikut :
Siapkan tangki kultur ikan dari barang-barang bekas yang
telah disebutkan, atau bila tidak ada dapat membeli bahan-bahan yang baru untuk
tangki kultur di toko-toko yang berkaitan. Barang-barang yang dapat dipakai untuk tangki kultur ikan seperti pada gambar berikut :
Bila menggunakan tong/drum plastik bekas, potonglah menjadi
2 bagian seperti terlihat pada gambar. Dan apabila tertarik menggunakan
akuarium kaca, buatlah akuarium kaca seluas yang diperlukan. Potongan-potongan
kaca dapat direkatkan dengan lem kaca atau silicon rubber. Atau bisa membeli
akuarium di toko-toko akuarium. Untuk filter (bila menggunakan filter luar) dapat
dibuat dari akuarium, tong plastik bekas maupun ember bekas. Luas filter yang
disarankan adalah minimal 10% dari tangki pemeliharaan ikan.
Buatlah rangka kayu seperti terlihat pada gambar. Besarnya
disesuaikan dengan besar tangki ikan yang telah dibuat agar terlihat
proporsional.
Siapkan pipa paralon 3” untuk tempat media tanam dan aliran
air bernutrisi dari tangki ikan. Pipa paralon diberi lubang untuk meletakkan
gelas plastik berisi batu kerikil sebagai media tanam. Lubang pipa paralon
dibuat sebesar diameter permukaan gelas plastik. Jarak antara lubang satu dengan
yang lainnya minimal 16 cm (lihat gambar). Jumlah pipa paralon sebagai tempat
media tanam sama artinya dengan luas lahan tanam, dimana luas lahan tanam harus
disesuaikan dengan jumlah pakan ikan yang diberikan. Untuk luas lahan tanam
sebesar 1 m2 membutuhkan pakan ikan 50-60 gr pakan ikan per hari. Klik disini untuk melihat luas lahan yang diperlukan sehubungan dengan pakan ikan yang diberikan. Gambar pipa paralon sebagai berikut :
Siapkan gelas plastik, lubangilah seperti terlihat pada
gambar. Setelah selesai diberi lubang, masukkan kerikil sungai sebanyak ¾
gelas.
Buatlah saluran air dari pompa ke dalam media tanam dengan
pipa paralon 5/8”. Panjang disesuaikan dengan jarak akuarium tempat pompa
diletakkan ke media tanam.
Isilah tangki filter dengan media filter yang telah
disiapkan, bila menggunakan filter luar.
Setelah selesai menyiapkan bahan-bahan tersebut, susunlah
seperti terlihat pada gambar berikut :
Cara menjalankan sistem akuaponik sebagai berikut :
Isi tangki ikan dengan air
sebanyak ¾ bagian, alirkan secara terus-menerus 24 jam selama satu sampai dua
minggu. Gunanya adalah agar terbentuk siklus nitrogen dimana bakteri pengurai
(heterotrofik) akan terbentuk secara alamiah. Sehingga apabila ikan siap
dimasukkan ke dalam tangki pemeliharaan, maka feses dan urine yang dihasilkan
ikan dapat langsung terurai. Penjelasan mengenai siklus nitrogen klik disini.
Pada waktu pertama kali sistem
akuaponik dijalankan, sebaiknya lakukan pembibitan tanaman/sayuran agar apabila
setelah selesai terbentuk siklus nitrogen yang sempurna, bibit sayur telah siap
ditanam ke dalam sistem akuaponik bersamaan dengan dimasukkannya ikan pada
tangki kultur. Berilah ikan dengan pakan setiap hari seperti yang dianjurkan.
Semoga bermanfaat. Salam
sejahtera..
Salam kenal, saya mw coba... Semua bahan dah siap.... Tapi disini saya lihat ga pake bell shipon ya.... Saya g punya itu... Trus, tanaman apa aja yg bisa ditanam.... Bisa yg berbush gavya.... Klw ikan hias dgn sayuran buah gmn?