Sabtu, 02 Mei 2015

Akuaponik


MEMBUAT SISTEM AKUAPONIK SEDERHANA

Membuat akuaponik sederhana bisa memanfaatkan barang-barang bekas yang mungkin sudah tersedia di rumah kita seperti tong plastik, ember, akuarium bekas dan lain-lain. Barang-barang bekas tersebut dapat difungsikan/dipakai sebagai tangki ikan maupun dipakai sebagai bak tanam.


Bahan lainnya yang diperlukan adalah :

Pipa paralon (PVC) 3” sebanyak yang diperlukan sebagai tempat media tanam beserta sambungan pipa shock L dan end cap pipa paralon. Banyaknya pipa tempat media tanam sama dengan luas media tanam dan berhubungan dengan banyaknya tanaman yang dibudidayakan, harus disesuaikan dengan jumlah ikan yang dibudidayakan. Karena unsur hara yang dibutuhkan tanaman tergantung pada pakan ikan yang diberikan. Semakin banyak tanaman yang dibudidayakan memerlukan unsur hara yang banyak pula, dalam artian pakan ikan harus lebih banyak diberikan. Untuk lebih jelasnya mengenai berapa pakan ikan yang harus diberikan berhubungan dengan luas lahan tanam, silahkan klik disini.
Pipa paralon 5/8” atau ½” untuk saluran air dari tangki ikan ke media tanam (growbed) beserta sambungan pipa shock L dan selang air 5/8”.

Kayu, bambu, besi dan lain-lain untuk rangka atau rak tanam. Bisa menggunakan kayu jati, meranti, jati belanda dan lain-lain.

Pompa submersible akuarium untuk sirkulasi air dari tangki ikan ke media tanam. Pompa air yang digunakan minimal memiliki kapasitas sebesar debit air akuarium. Misalnya debit air dalam akuarium sebanyak 500 liter, maka kapasitas pompa minimal yang harus dipakai adalah 500 liter/jam. Pompa submersible dapat dibeli di toko-toko akuarium.

Batu kerikil sungai sebagai media tanam. Batu kerikil yang mengandung kalsium karbonat tidak disarankan digunakan dalam sistem akuaponik, karena dapat mempengaruhi pH air.

Media filter seperti kerikil, pecahan keramik, bio ball atau kapas penyaring dan lain-lain apabila menggunakan filter luar. Filter berfungsi sebagai penyaring air dan tempat tinggal bakteri pengurai. Sebenarnya tanaman beserta media tanamnya juga berfungsi sebagai filter, maka filter luar tidak harus ada.

Gelas plastik 150 atau 200 ml. Gelas plastik digunakan sebagai tempat media tanam (batu kerikil). Dapat dibeli di toko-toko plastik atau memanfaatkan gelas bekas minuman air mineral.

Prosedur pembuatan akuaponik sederhana adalah sebagai berikut :

Siapkan tangki kultur ikan dari barang-barang bekas yang telah disebutkan, atau bila tidak ada dapat membeli bahan-bahan yang baru untuk tangki kultur di toko-toko yang berkaitan. Barang-barang yang dapat dipakai untuk tangki kultur ikan seperti pada gambar berikut :


Bila menggunakan tong/drum plastik bekas, potonglah menjadi 2 bagian seperti terlihat pada gambar. Dan apabila tertarik menggunakan akuarium kaca, buatlah akuarium kaca seluas yang diperlukan. Potongan-potongan kaca dapat direkatkan dengan lem kaca atau silicon rubber. Atau bisa membeli akuarium di toko-toko akuarium. Untuk filter (bila menggunakan filter luar) dapat dibuat dari akuarium, tong plastik bekas maupun ember bekas. Luas filter yang disarankan adalah minimal 10% dari tangki pemeliharaan ikan.

Buatlah rangka kayu seperti terlihat pada gambar. Besarnya disesuaikan dengan besar tangki ikan yang telah dibuat agar terlihat proporsional.


Siapkan pipa paralon 3” untuk tempat media tanam dan aliran air bernutrisi dari tangki ikan. Pipa paralon diberi lubang untuk meletakkan gelas plastik berisi batu kerikil sebagai media tanam. Lubang pipa paralon dibuat sebesar diameter permukaan gelas plastik. Jarak antara lubang satu dengan yang lainnya minimal 16 cm (lihat gambar). Jumlah pipa paralon sebagai tempat media tanam sama artinya dengan luas lahan tanam, dimana luas lahan tanam harus disesuaikan dengan jumlah pakan ikan yang diberikan. Untuk luas lahan tanam sebesar 1 m2 membutuhkan pakan ikan 50-60 gr pakan ikan per hari. Klik disini untuk melihat luas lahan yang diperlukan sehubungan dengan pakan ikan yang diberikan. Gambar pipa paralon sebagai berikut :

 

Siapkan gelas plastik, lubangilah seperti terlihat pada gambar. Setelah selesai diberi lubang, masukkan kerikil sungai sebanyak ¾ gelas.


Buatlah saluran air dari pompa ke dalam media tanam dengan pipa paralon 5/8”. Panjang disesuaikan dengan jarak akuarium tempat pompa diletakkan ke media tanam.
Isilah tangki filter dengan media filter yang telah disiapkan, bila menggunakan filter luar.
Setelah selesai menyiapkan bahan-bahan tersebut, susunlah seperti terlihat pada gambar berikut :



Cara menjalankan sistem akuaponik sebagai berikut :

Isi tangki ikan dengan air sebanyak ¾ bagian, alirkan secara terus-menerus 24 jam selama satu sampai dua minggu. Gunanya adalah agar terbentuk siklus nitrogen dimana bakteri pengurai (heterotrofik) akan terbentuk secara alamiah. Sehingga apabila ikan siap dimasukkan ke dalam tangki pemeliharaan, maka feses dan urine yang dihasilkan ikan dapat langsung terurai. Penjelasan mengenai siklus nitrogen klik disini.
Pada waktu pertama kali sistem akuaponik dijalankan, sebaiknya lakukan pembibitan tanaman/sayuran agar apabila setelah selesai terbentuk siklus nitrogen yang sempurna, bibit sayur telah siap ditanam ke dalam sistem akuaponik bersamaan dengan dimasukkannya ikan pada tangki kultur. Berilah ikan dengan pakan setiap hari seperti yang dianjurkan.
Demikianlah penjelasan tentang pembuatan sistem akuaponik sederhana. 
Semoga bermanfaat. Salam sejahtera..

Comments :

1
Unknown mengatakan...
on 

Salam kenal, saya mw coba... Semua bahan dah siap.... Tapi disini saya lihat ga pake bell shipon ya.... Saya g punya itu... Trus, tanaman apa aja yg bisa ditanam.... Bisa yg berbush gavya.... Klw ikan hias dgn sayuran buah gmn?

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 by akuaponik, aquaponik, hidroponik, akuakultur, ikan, sayuran, pertanian, perkebunan